(Minghui.org) Sebanyak 63 kasus praktisi Falun Gong yang dihukum penjara karena keyakinan mereka dilaporkan pada November 2025, termasuk 57 kasus yang terjadi pada tahun 2025 dan 6 kasus pada tahun-tahun sebelumnya. Keterlambatan pelaporan ini disebabkan oleh sensor informasi di Tiongkok di bawah rezim komunis, yang menyulitkan koresponden Minghui untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan melaporkan data secara tepat waktu.
Para praktisi Falun Gong yang dihukum berasal dari 13 provinsi atau kotamadya yang dikendalikan secara pusat. Hebei dan Shandong masing-masing memiliki kasus terbanyak, yaitu 11 kasus, diikuti oleh 10 kasus di Hunan dan Liaoning. Heilongjiang mencatat 6 kasus. Sichuan dan Jilin masing-masing memiliki 4 kasus. Henan melaporkan 2 kasus. Lima wilayah lainnya, termasuk Beijing, Hubei, Mongolia Dalam, Yunnan, dan Chongqing, masing-masing memiliki 1 kasus.

Para praktisi tersebut berusia 43 hingga 85 tahun pada saat dihukum, termasuk 1 orang berusia 40-an, 7 orang berusia 50-an, 15 orang berusia 60-an, 8 orang berusia 70-an, dan 1 orang berusia 80-an. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk insinyur, guru, dokter, sopir bus, dan petani. Hukuman penjara terpendek adalah enam bulan dan terlama adalah 7 tahun. Sebanyak 31 praktisi menerima hukuman tiga tahun atau lebih.

Berikut ini rincian beberapa kasus hukuman terpilih.
Hukuman Kelompok
Sepuluh praktisi Falun Gong di Kota Changde, Provinsi Hunan, dihukum penjara karena keyakinan mereka pada 12 November 2025. Banding mereka masih ditahan.
Wang Xiaoqun (wanita), berusia 76 tahun, dihukum 5 tahun penjara dan denda 8.000 yuan.
Li Dongzhi (wanita) dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan denda 6.000 yuan.
Li Weiyun (pria) dan Yin Hong (wanita), berusia 54 tahun, dihukum 3 tahun 9 bulan penjara dan denda 6.000 yuan.
Liu Xianju (wanita), berusia 64 tahun, dan Yao Zhou (wanita), berusia 53 tahun, seorang pegawai Biro Pajak Distrik Wuling, masing-masing dihukum 3 tahun 6 bulan penjara dan denda 5.000 yuan.
Yang Biqiong (wanita), berusia 73 tahun, dihukum 3 tahun penjara dan denda 5.000 yuan.
Yang Guiming dihukum 2,5 tahun penjara dengan masa percobaan 3 tahun dan denda 4.000 yuan.
You Chuyun (wanita) dijatuhi hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan 1,5 tahun dan denda 2.000 yuan.
Dong Mingfang dihukum 9 bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun dan denda 1.500 yuan.
Kesepuluh praktisi tersebut termasuk di antara lebih dari 30 warga setempat yang ditangkap selama operasi polisi antara jam 5 dan 7 pagi pada 30 November 2023. Rumah mereka juga digeledah. Mereka hadir di Pengadilan Kabupaten Taoyuan pada 12 November 2025 dan dinyatakan bersalah di akhir persidangan.
Sebelum vonis terbaru mereka, beberapa praktisi tersebut telah berulang kali menjadi sasaran karena keyakinan mereka selama 26 tahun terakhir, dan menghabiskan puluhan tahun di balik jeruji besi.
Wang (wanita), seorang pensiunan pegawai Biro Perdagangan Kota Changde, menjalani dua kali hukuman kerja paksa di kamp kerja dengan total 4 tahun. Ia juga dijatuhi hukuman 7,5 tahun pada 18 Mei 2006, empat tahun pada 21 Juli 2016, dan 3,5 tahun pada 28 Juli 2020, semuanya oleh Pengadilan Distrik Wuling. Ia dibebaskan pada 23 Maret 2023, hanya untuk ditangkap kembali delapan bulan kemudian dan dijatuhi hukuman 5 tahun lagi. Total hukuman kerja paksa dan hukuman penjara yang telah dijalaninya mencapai 24 tahun.
Liu ditangkap saat operasi penangkapan polisi pada 16 Desember 2009. Ia kemudian dihukum sepuluh tahun oleh Pengadilan Kota Changde pada 4 November 2010.
Yin (wanita) dulunya bekerja di sebuah bank, tetapi kemudian dipecat karena mempertahankan keyakinannya. Dia dihukum 8 tahun pada 18 Mei 2006 dan 4 tahun pada 21 Juli 2016 oleh Pengadilan Distrik Wuling.
Kota Beizhen, Provinsi Liaoning: Enam Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman Penjara
Hampir 40 praktisi Falun Gong di wilayah Jinzhou Raya, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 3 Juni 2025, dan enam di antaranya dihukum penjara dengan masa hukuman mulai dari sebelas bulan hingga dua tahun.
Enam praktisi tersebut, semuanya berasal dari Kota Beizhen, di bawah yurisdiksi Jinzhou, ditahan di Pusat Penahanan Kota Jinzhou setelah penangkapan mereka. Han Yanwen dihukum dua tahun; Miao Guijun (wanita) dihukum tiga belas bulan; dan Tian Xiufen (wanita), Zhao Chunyan (wanita), Li Shuzhen (wanita), dan Wang Yulan (wanita) masing-masing menerima hukuman sebelas bulan. Rincian tentang dakwaan, persidangan, dan hukuman mereka tidak jelas.
Enam Warga Hebei DiHukum di Provinsi Shandong
Enam warga Kabupaten Dongguang, Provinsi Hebei, baru-baru ini dihukum di Provinsi Shandong karena berlatih Falun Gong.
Li Zhenying (wanita) dihukum empat tahun. Cheng Guijun (wanita) dan Yu Yongli (pria) masing-masing dihukum tiga tahun. Zhang Wenping (wanita) dihukum dua tahun. Men Bingcheng dihukum satu setengah tahun. Song Guifen (wanita) dihukum satu tahun. Mereka juga didenda antara 3.000 dan 10.000 yuan. Lima dari mereka (nama tidak diketahui) telah mengajukan banding atas putusan tersebut.
Enam praktisi tersebut ditangkap pada 19 Juni 2024, setelah polisi di Kabupaten Ningjin, Provinsi Shandong, yang bertetangga, menemukan bahwa mereka pergi ke pasar komunitas setempat di wilayah hukum mereka untuk berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Polisi memantau mereka selama enam bulan sebelum menangkap mereka.
Para praktisi tersebut ditahan di Pusat Penahanan Kota Dezhou di Provinsi Shandong. Dezhou mengawasi Ningjin.
Pengadilan Kabupaten Ningjin mengadakan tiga sidang, pada 18 April, 12 Agustus, dan 13 Agustus 2025. Selama sidang pertama, kelima pembela keluarga dihalangi oleh petugas pengadilan untuk masuk. Pengacara yang mewakili Zhang juga dihentikan di gerbang, karena ia sedang menunggu salah satu anggota keluarga.
Karena tidak ada cara lain untuk menghentikan persidangan, keluarga para praktisi memutuskan tanpa para pengacara (kecuali pengacara yang mewakili Zhang, karena ia tidak diizinkan masuk ke ruang sidang).
Selama sidang kedua dan ketiga pada bulan Agustus, lima praktisi memberikan kesaksian untuk membela diri mereka sendiri dan lima pengacara mereka juga mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk mereka.
Minghui.org mengetahui tentang putusan para praktisi tersebut pada 14 November 2025.
Hukuman bagi Praktisi Lanjut Usia
Insinyur Pensiunan Berusia 85 Tahun Dihukum Tiga Tahun Penjara karena Berlatih Falun Gong
Seorang pria berusia 85 tahun di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Fuyu dengan tandu pada 6 November 2025, kemungkinan untuk menjalani hukuman tiga tahun yang dijatuhkan awal tahun ini karena keyakinannya pada Falun Gong.
Cao Shibin adalah seorang pensiunan insinyur senior dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam merancang dan mengembangkan senjata ringan dan senjata api kecil. Ia awalnya ditangkap pada Januari 2025 karena menulis surat kepada kepala pemerintahan Kabupaten Fuyu, mendesaknya untuk tidak mengikuti rezim komunis dalam menganiaya Falun Gong. Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dengan denda 10.000 yuan kepadanya pada waktu yang tidak diketahui.
Sekelompok petugas polisi dan petugas medis mendobrak masuk ke rumah Cao (pria) pada pagi hari 6 November 2025. Mereka membawanya pergi dengan tandu, meskipun tekanan darahnya sangat tinggi (tekanan sistolik mencapai 190 mmHg). Polisi menghubungi keluarganya pada awal malam itu, mengatakan bahwa ia telah dirawat di Pusat Penahanan Kabupaten Fuyu. Keluarganya belum menerima kabar terbaru tentang dirinya sejak saat itu.
Dijatuhi Hukuman Meskipun Kondisi Medisnya Buruk
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mendapat Hukuman Penjara Ketiga, Dalam Kondisi Serius Sementara Kasus Bandingnya Masih Tertunda
Seorang dokter spesialis penyakit dalam di Kota Haicheng, Provinsi Liaoning, dihukum tiga tahun penjara pada 23 Oktober 2025 karena berlatih Falun Gong. Sembari menunggu hasil bandingnya, Dr. Zhao Junfang mengalami kondisi yang mengancam jiwa dan keluarganya sangat khawatir akan kondisinya.
Dr. Zhao, berusia 63 tahun, ditangkap pada 28 Mei 2025. Ia telah ditahan di Pusat Penahanan Wanita Pertama Kota Anshan sejak saat itu. Keluarganya mengetahui pada Juli 2025 bahwa ia mengalami tekanan darah tinggi saat dalam tahanan, dengan tekanan sistoliknya mencapai 213 mmHg pada suatu waktu.
Polisi menyerahkan kasus tersebut ke kejaksaan setempat pada 23 Juli 2025. Pengacara Dr. Zhao meminta agar kliennya dibebaskan, tetapi permintaannya ditolak oleh petugas polisi yang bertanggung jawab dan direktur pusat penahanan. Ia didakwa pada 18 Agustus 2025.
Saat kunjungan pengacaranya, Dr. Zhao mengatakan bahwa ia mengalami pendarahan sebanyak tiga kali dan dibawa ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan. Para dokter mengatakan bahwa ia menderita infeksi HPV yang parah dan mencatat tekanan darah sistolik sebesar 226 mmHg.
Dr. Zhao diadili di Pengadilan Distrik Lishan pada 21 Oktober 2025. Keluarganya terkejut ketika mengetahui kondisi kesehatannya. Mereka bergegas ke pusat penahanan setelah persidangan untuk meminta salinan catatan medisnya dan menuntut agar ia dibebaskan dengan jaminan. Seorang penjaga mengatakan bahwa seseorang harus memiliki kondisi medis tersebut setidaknya selama enam bulan sebelum permintaan jaminan dapat dipertimbangkan.
Keluarga tersebut meminta untuk bertemu dengan petugas pusat penahanan. Seorang penjaga mengatakan bahwa para petinggi sedang mengadakan rapat dan tidak dapat bertemu dengan mereka. Mereka menunggu lebih dari dua jam dan masih tidak dapat berbicara dengan siapa pun yang berwenang.
Dr. Zhao dihukum tiga tahun penjara pada 23 Oktober 2025. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Anshan dan kasus tersebut didaftarkan pada 11 November.
Keluarga Dr. Zhao mengetahui bahwa tekanan darah sistoliknya meningkat menjadi 236 mmHg. Dia juga mengalami mati rasa di salah satu bagian tubuhnya dan pikirannya terasa kabur.
Sebelum hukuman terbaru ini, Dr. Zhao telah menjalani dua hukuman penjara karena keyakinannya, dengan total delapan tahun.
Wanita Menderita Stroke dalam Tahanan dan Dihukum Penjara Ketiga karena Keyakinannya
Fu Yunping (wanita), warga asli Kabupaten Longjiang, Provinsi Heilongjiang, yang pindah ke Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang, untuk bekerja, dihukum satu tahun sembilan bulan di Taizhou.
Fu ditangkap pada 7 April 2025, setelah dilaporkan karena berbicara kepada seseorang tentang Falun Gong. Polisi menggerebek rumahnya dan hanya menemukan pemutar media berisi ceramah Falun Gong. Untuk mengumpulkan lebih banyak "bukti" terhadapnya, mereka menginterogasi semua rekan kerjanya di sebuah hotel dan menuntut untuk mengetahui apakah dia telah mengatakan sesuatu kepada mereka tentang Falun Gong.
Fu ditahan secara kriminal sehari setelah penangkapannya dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Taizhou. Kejaksaan Kota Taizhou menyetujui penangkapannya pada pertengahan Mei 2025 dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Shujiang.
Pusat penahanan menghubungi keluarga Fu pada 19 Juni untuk memberitahu bahwa ia mengalami stroke dan sedang dirawat di rumah sakit. Ketika keluarganya mengunjunginya, ia tidak dapat menggerakkan satu sisi tubuhnya atau berbicara. Ia diikat di tempat tidur, tetapi tampaknya pikirannya masih jernih.
Keluarga Fu mengajukan permohonan agar dia dibebaskan dengan jaminan, tetapi hakim yang menangani kasusnya menolak permintaan mereka.
Fu hadir di Pengadilan Distrik Shujiang pada 5 Agustus 2025. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Hakim kemudian mengembalikan kasusnya ke kejaksaan untuk bukti tambahan sebelum mengadakan sidang lanjutan pada 11 Oktober 2025.
Minghui.org mengkonfirmasi pada November 2025 bahwa Fu telah dijhukum satu tahun sembilan bulan.
Karena mempertahankan keyakinannya pada Falun Gong, Fu dihukum tiga tahun penjara pada tahun 2014 dan kembali dihukum tiga tahun pada tahun 2021. dia terakhir kali dibebaskan dari Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang pada Mei 2024, hanya untuk ditangkap kembali kurang dari setahun kemudian dan dijatuhi hukuman penjara lagi.
Wanita Beijing Dijatuhi Hukuman 5,5 Tahun Penjara, Berjuang Melawan Tekanan Darah Tinggi
Zhang Baoling (wanita), dari Beijing, dijatuhi hukuman lima setengah tahun pada akhir Juli 2025. Bandingnya ditolak pada 24 Oktober. Karena kesehatannya yang buruk, saat ini dia menjalani hukuman di rumah.
Hukuman sewenang-wenang terhadap Zhang, yang berusia sekitar 61 tahun, bermula dari penangkapannya pada 19 Juni 2022, setelah ia dilaporkan karena menyebarkan materi informasi Falun Gong. Ia ditahan di Kantor Polisi Dahongmen selama 36 jam sebelum dibebaskan dengan jaminan.
Kejaksaan Distrik Fengtai memanggil Zhang pada 5 Juni 2023 dan memerintahkannya untuk melapor dalam waktu dua hari. Ia tidak datang karena sedang mengunjungi saudara laki-lakinya yang sakit di kampung halaman mereka.
Polisi menangkap Zhang pada 23 Februari 2024, dengan alasan bahwa ia telah melanggar salah satu syarat pembebasannya dengan mengunjungi saudara laki-lakinya. Ia tidak makan ketika ditawari makan malam itu. Ketika polisi membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik, tekanan darahnya adalah 214/115 mmHg.
Karena tekanan darahnya yang terus tinggi, pusat penahanan menolak untuk menerimanya dan dia dibebaskan dengan jaminan pada jam 02.30 pagi 24 Februari 2024.
Polisi menyerahkan kasus Zhang ke Kejaksaan Distrik Fengtai pada Juli 2024 dan dia didakwa sekitar November 2024.
Zhang diadili di Pengadilan Distrik Fengtai pada akhir Januari 2025. Jaksa menuduh Falun Gong sebagai aliran sesat, tetapi gagal memberikan bukti untuk membuktikan klaimnya. Zhang mengingatkan semua orang bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong atau menyebutnya sebagai aliran sesat. Hakim mengetuk palu untuk menghentikannya berbicara.
Jaksa menuduh Zhang melanggar hukum, tetapi "bukti" video yang diputarnya di pengadilan tidak berisi gambar apa pun, dan tidak menunjukkan Zhang melakukan sesuatu yang ilegal.
Pengacara Zhang juga membela hak konstitusionalnya atas kebebasan berkeyakinan.
Hakim mengadakan sidang kedua pada 13 Maret 2025, sebelum menjatuhkan hukuman lima setengah tahun kepada Zhang pada akhir Juli.
Pengadilan Menengah Beijing memanggil Zhang pada 24 Oktober 2025, dan mengumumkan bahwa bandingnya ditolak. Tidak ada sidang banding. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik sebelum dibawa ke pusat penahanan. Karena kesehatannya yang buruk, ia ditolak masuk dan diizinkan menjalani hukuman di rumah.
Seorang wanita berusia 62 tahun di Kabupaten Songming, Provinsi Yunnan, menerima vonis pada 29 September 2025 yang menyatakan bahwa ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan denda 5.000 yuan karena keyakinannya pada Falun Gong.
Hukuman penjara yang dijatuhkan kepada Xu Chunfeng dipicu oleh penggunaan uang kertas yang dicetak dengan pesan Falun Gong untuk membeli barang di pasar petani pada 28 Maret 2024. [Karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, praktisi Falun Gong menggunakan saluran baru untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan, termasuk mencetak informasi pada uang kertas.] Ia ditangkap di rumahnya pada tengah malam 25 April 2024. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, pemutar musik, flash drive, dan pemutar videonya. Putri dan menantunya, yang tinggal serumah dengannya dan tidak berlatih Falun Gong, juga ditangkap.
Ketiga anggota keluarga tersebut dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Putri dan menantu perempuan Yang dibebaskan beberapa jam kemudian. Ia kemudian dibawa ke Departemen Kepolisian Distrik Chenggong.
Mulai jam 8 pagi pada 26 April 2024, polisi menginterogasi Xu selama kurang lebih lima jam. Mereka memaksanya untuk menandatangani catatan interogasi. Setelah itu, ia dibawa ke Rumah Sakit Xinhua untuk pemeriksaan fisik. Pada saat ia diantar ke Pusat Penahanan Kota Kunming, waktu sudah lewat jam 10 malam. Karena hasil pemeriksaan fisiknya menunjukkan bahwa ia tidak layak untuk ditahan, ia ditolak masuk.
Polisi membawa Xu kembali ke Rumah Sakit Xinhua untuk pemeriksaan ulang. Hasilnya tetap sama dan pusat penahanan menolak untuk menerimanya kembali. Polisi meminta pemeriksaan fisik ketiga terhadap Xu. Karena saat itu 2 pagi pada 27 April 2024, ia membawanya kembali ke kantor polisi.
Setelah fajar menyingsing, polisi mengantar Xu ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan fisik ketiga. Para dokter di sana merekomendasikan rawat inap segera. Tetapi petugas itu meminta para dokter untuk memberi Xu suntikan dan pil agar dia bisa memasukkannya ke pusat penahanan. Para dokter memperingatkannya bahwa Xu menderita diabetes parah dan dalam kondisi serius.
Polisi mengabaikan para dokter dan membawa Xu ke pusat penahanan, yang tetap menolak untuk menerimanya. Ia tidak punya pilihan selain membawanya kembali ke kantor polisi. Ia berkonsultasi dengan atasannya dan membebaskan Xu dengan jaminan. Putrinya dipanggil ke kantor polisi untuk membayar uang jaminan sebesar 2.000 yuan dan menandatangani dokumen sebagai penjaminnya.
Selama tiga hari penahanannya (25-27 April 2024), polisi tidak memberi Xu makanan sama sekali. Setelah dibebaskan, para pekerja biro kehakiman dan polisi setempat terus mengganggunya di rumah.
Pada 16 Juli 2024, polisi menghubungi putri Xu dan memerintahkannya untuk memberitahu ibunya agar melapor kepada mereka, jika tidak, mereka akan menahannya kembali. Xu pergi dan diberi pemberitahuan yang menyatakan bahwa ia telah didakwa. Kasusnya diteruskan ke Pengadilan Kabupaten Yiliang pada hari berikutnya.
Xu diadili pada 23 September 2025. Seorang pengacara yang ditunjuk pengadilan mewakilinya. Tidak ada penonton yang diizinkan hadir dalam persidangan. Hakim ketua bertanya apakah Xu mengakui "kesalahannya," dan dia menjawab bahwa dia tidak melanggar hukum dalam menjalankan hak konstitusionalnya atas kebebasan berkeyakinan. Hakim memerintahkan petugas pengadilan untuk mencabut mikrofon Xu agar dia berhenti berbicara. Kemudian, hakim mengetuk palu untuk mengakhiri persidangan, yang berlangsung kurang dari 20 menit.
Xu menerima salinan putusan bersalahnya melalui pos pada 29 September 2025. Belum jelas kapan dia akan ditahan untuk mulai menjalani hukumannya.
Penganiayaan Berulang
Zhong Fangqiong (wanita), seorang mantan pemilik perusahaan transportasi berusia 60 tahun di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda 10.000 yuan oleh Pengadilan Distrik Xindu pada 18 November 2025.

Zhong Fangqiong
Sejak dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999, Zhong telah ditangkap dan ditahan berkali-kali karena mempertahankan keyakinannya. Ia dihukum kerja paksa selama satu tahun setelah ditangkap pada 14 Juni 2000 karena menulis artikel yang mengungkap penganiayaan tersebut. Ia mengalami penyiksaan brutal di Kamp Kerja Paksa Wanita Nanmusi dan masa hukumannya diperpanjang selama tiga bulan.
Zhong juga menjalani dua hukuman penjara dengan total 11 tahun, termasuk hukuman tujuh tahun dari September 2007 hingga September 2014 dan hukuman empat tahun lainnya dari Oktober 2016 hingga Oktober 2020.
Zhong pindah ke rumah saudara laki-lakinya setelah menyelesaikan hukuman penjara keduanya pada tahun 2020. Polisi, pejabat pemerintah, dan anggota masyarakat terus mengganggunya di rumah saudara laki-lakinya.
Untuk menghindari pelecehan lebih lanjut, Zhong bersembunyi, namun kemudian ditangkap pada 7 Juli 2024, dan dijatuhi hukuman lagi setahun kemudian.
Setelah 13 Tahun di Balik Jeruji Besi, Warga Asli Liaoning Dihukum 4 Tahun di Provinsi Guangdong
Jiang Yuntian (pria), berusia 58 tahun, warga Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, ditangkap pada 12 Juli 2024 setelah ia memposting informasi tentang Falun Gong di Kuaishou (platform media sosial mirip TikTok). Polisi menahannya di Pusat Penahanan Distrik Conghua. Permohonan pembebasannya berulang kali ditolak dan ibunya sangat terpukul hingga meninggal pada 20 September 2024, tidak dapat melihat putranya untuk terakhir kalinya.
Pengadilan Distrik Liwan menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada Jiang (pria) pada waktu yang tidak diketahui. Ia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Guangzhou, yang memutuskan untuk menguatkan putusan awalnya.
Ini bukan kali pertama Jiang menjadi sasaran karena keyakinannya. Sebelumnya, ia menjalani hukuman kerja paksa selama tiga tahun dan hukuman penjara selama sepuluh tahun saat tinggal di Kota Dalian, Provinsi Liaoning.
Saat ditahan di Kamp Kerja Paksa Dalian, Jiang dilucuti pakaiannya dan disetrum dengan empat tongkat listrik secara bersamaan selama lebih dari satu jam. Ia pingsan dan para penjaga menyiramnya dengan air dingin. Setelah sadar, mereka melanjutkan penyiksaan dengan sengatan listrik. Seorang penjaga menyetrumnya di bagian alat kelaminnya dan menertawakan penderitaannya.
Jiang mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya akibat sengatan listrik. Selaput di antara ibu jari dan jari telunjuk kanannya rusak; terdapat lubang kecil di jari manis kanannya dan dua lubang di punggung bawahnya; dan area di belakang telinganya terbakar. Ia masih memiliki bekas luka di tubuhnya hingga hari ini.
Dijatuhi Hukuman Secara Rahasia
Wanita Sichuan Diam-diam Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Karena Berlatih Falun Gong
Yu Xiuqiong dari Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, dijatuhi hukuman tiga tahun pada tanggal 19 Oktober 2025. Keluarganya tidak pernah menerima kabar terbaru tentang kasusnya, dan mereka tidak tahu apakah persidangan pernah dilakukan.
Pada siang hari 20 Agustus 2024, Yu, yang berusia sekitar 50-an, berbicara dengan seorang pemuda tentang Falun Gong. Pemuda itu memotretnya dan melaporkannya ke polisi. Meskipun berhasil melarikan diri, ia ditangkap di rumahnya keesokan harinya. Buku-buku Falun Gong miliknya, materi informasi, dan beberapa ribu yuan dalam bentuk uang kertas dengan informasi Falun Gong tercetak di atasnya disita.
Yu dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Pi selama 15 hari untuk menjalani penahanan kriminal. Polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi setelah 15 hari dan menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Xindu pada Desember 2024. dia didakwa pada Juli 2025 dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Distrik Xindu pada 19 Oktober 2025.
Wanita Chongqing Diam-diam Dijatuhi Hukuman 18 Bulan Penjara Karena Keyakinannya Terhadap Falun Gong
Zhong Qingju, seorang warga Chongqing berusia 63 tahun, ditangkap pada 3 Desember 2024 setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong. Polisi menggerebek rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, dan barang-barang pribadi lainnya. Keluarganya tidak diberitahu tentang tempat penahanannya dan baru mengetahui bahwa ia ditahan di Pusat Penahanan Distrik Kaizhou pada akhir Januari 2025.
Keluarga Zhong tidak menerima kabar terbaru tentang kasusnya selama sepuluh bulan berikutnya. Mereka mengkonfirmasi pada November 2025 bahwa ia diadili oleh Pengadilan Distrik Kaizhou pada 12 April 2025 dan dijatuhi hukuman 18 bulan. Namun mereka masih belum mengetahui detail penuntutannya dan di mana ia saat ini ditahan.
Ditangkap Saat Mengungsi, Wanita Jilin Diam-diam Dihukum 3,5 Tahun Penjara
Seorang wanita di Kota Jiaohe, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara karena berlatih Falun Gong, demikian yang dilaporkan Minghui.org pada akhir November 2025.
Kisah pilu Wang Xiulian, seorang wanita berusia 60-an, ditangkap pada 27 Oktober 2023 di rumah seorang praktisi Falun Gong lainnya. Selama interogasi di kantor polisi, seorang petugas menggulung setumpuk kertas dan memukul kepalanya. Ia dipaksa mengakui bahwa ia telah mendistribusikan lebih dari 50 buku Falun Gong (tidak jelas apakah ia benar-benar melakukannya). Ia dibebaskan dengan jaminan pada malam berikutnya karena kesehatannya yang buruk.
Wang dipanggil oleh Kejaksaan Kota Shulan pada November 2024. Untuk menghindari hukuman, ia bersembunyi beberapa hari kemudian. Setelah hidup dalam pengungsian selama lebih dari enam bulan, ia ditangkap sekitar 10 Juli 2025 di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, yang berjarak lebih dari 2.000 mil dari Jiaohe. Ia kemudian dikawal kembali dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Jilin.
Kejaksaan setempat mendakwa Wang dan pengadilan setempat menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara kepadanya. Keluarganya tidak diberi tahu detail apa pun mengenai hukuman tersebut.
Laporan Terkait:
Dilaporkan pada Oktober 2025: 32 Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Bulan September 2025: 43 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Agustus 2025: 69 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Juli 2025: 74 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Paruh Pertama Tahun 2025: 430 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Mei 2025: 79 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada April 2025: 79 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada Maret 2025: 61 Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Februari 2025: 68 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Januari 2025: 97 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org